- Bawaslu Kabupaten Mojokerto Panen Aduan, 6 ASN Dilaporkan Tak Netral
- The Palace Jeweler Beri Apresiasi Pelanggan Setia
- Dandim 0815 Jamin Netralitas, Kapolres Mojokerto Siap Sikat Pelaku Money Politik
- Progress Surplus, DPUPR Perakim Optimis Kantor Kecamatan Kranggan Selesai Tepat Waktu
- Konser Arijit Singh Live in Malaysia
- GIIAS Surabaya 2024, Catat Kehadiran Pengunjung Terbanyak Sepanjang Sejarah
- Garmin Dorong Perubahan dengan Gerakan #BeMoreBeHealthier
- Fraksi di DPRD Kota Mojokerto Akhirnya Terbentuk
- Tentukan Pilihan, Berikut Nama Nama Calon Kepala Daerah di Jawa Timur
- Bupati Ikfina Berikan Beasiswa pada 229 Siswa Berprestasi
Banyuwangi catat produksi kopi capai 10.600 ton per tahun
Banyuwangi, harianjatim - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat total luas perkebunan kopi rakyat di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu 9.778 hektare dan produksi sebanyak sekitar 10.600 ton per tahun.
"Dengan jumlah produksi kopi rakyat yang cukup besar, maka bila pemasarannya dimaksimalkan bisa memberikan kesejahteraan yang maksimal bagi petani," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.5/8
Untuk terus mengangkat identitas dan merek kopi Banyuwangi, pemerintah daerah setempat konsisten menggelar festival kopi. Salah satunya di sentra perkebunan kopi di Kecamatan Kalibaru.
Baca Lainnya :
- Mensesneg sebut tidak semua Menteri ikut upacara di IKN0
- Manajemen Arema FC : Kami Persembahkan Juara ini bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan0
- Lewat Adu Pinalti, Arema FC Jadi Kampiun Lagi Piala Presiden 20240
- Tekuk Sadakata United FC, Unggul FC Tutup Liga Futsal Profesional 2023/2024 Dengan Sempurna 0
- Pasca Tumbang Dari Cosmo JNE, Pelatih Unggul FC Optimis Dulang Kemenangan Di Laga Pamungkas0
Festival kopi di wilayah selatan Banyuwangi ini digelar di dua sentra kawasan kopi, yakni di Desa Kalibaru Manis dan Desa Kebunrejo, dan diikuti pameran produk UMKM kopi juga ada sesi public cupping 13 sampel kopi arabika dan robusta dari petani lokal.
Bupati Ipuk menyebutkan, di Kecamatan Kalibaru sendiri luas perkebunan kopi merupakan terluas nomor dua di Banyuwangi, yakni mencapai 3.847 hektare yang didominasi jenis robusta dengan rata-rata produksinya mencapai 4.256 ton per tahun.
"Lewat festival ini, kami berharap identitas dan merek kopi Banyuwangi semakin kuat, sehingga peluang petani rakyat mendapatkan pasar juga makin terbuka," kata Bupati Ipuk Fiestiandani.
Pemerintah daerah setempat, katanya, telah mendaftarkan kopi robusta Banyuwangi untuk mendapatkan indeks geografis (IG) di Kementerian Hukum dan HAM, dengan merek "Kopi Robusta Java Banyuwangi".
"Tidak lama lagi kopi Banyuwangi akan memiliki legalitas IG yang menjadi dasar legalitas kopi Banyuwangi sebagai perlindungan terhadap ke-otentikan kopi robusta Banyuwangi," ucap Ipuk. ( wa/ar)