- Pemuda Kartar Wonorejo 3 Tegalsari olah Sampah jadi Berkah
- Pusham Ubaya pamerkan poster dan foto pelajar se-Indonesia
- BKPM resmikan pabrik rokok di Blitar dan Tegal senilai Rp630 miliar
- Harga MinyaKita naik akibat rantai distribusi terlalu panjang
- Depeko Tetapkan UMK Kota Mojokerto Naik 6,5 Persen. Ini Besarannya....
- Jelang Nataru, Pj Wali Kota Mojokerto Turun ke Pasar, Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan
- PT Frisian Flag Indonesia Siap Penuhi Gizi Masyarakat Indonesia
- Generali Indonesia Konsisten Gaungkan Diversity, Equity and Inclusion Dukung Teman Difabel Jadi Bari
- Bundafest 2024 Tampilkan Wajah Baru dan Lebih Segar
- Yayasan Jantung Indonesia Ikut Serta Dalam GAMMA World MMA Championships 2024
Mensos Risma terima gelar adat Raden Ayu Adinegoro dari masyarakat Tulungagung
Tulungagung, harianjatim.net - Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapat gelar kehormatan dari masyarakat adat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (6/6).
Gelar adat diberikan oleh Yayasan Sentono Dalem Bumi Pardikan Majan kepada Mensos Risma di depan area kompleks Masjid Agung Al Mimbar Majan.
Baca Lainnya :
- KPU Sumenep tetapkan 1.967 TPS di Pilkada0
- Ortu Wajib Tahu, Berikut Jadwal PPDB SMP Kabupaten Kediri 20240
- Sarasehan Refleksi Pendidikan, Bahas Tuntas Strategi - Evaluasi Pendidikan di Kediri0
- Fungsi Turbo pada Mobil Diesel0
- Ngopi, Diharap Jadi Wadah Pengembangan Diri Anak Muda0
"Jadi pertama saya terus terang sempat surprise, saya ingat kalau saya pernah diajak almarhum orang tua saya ke kawasan kampung ini,” ujar Risma mengawali pidato sambutannya.
Ia pun mengucap terima kasih atas gelar adat yang diterimanya. Baginya itu menjadi kehormatan.
Pemberian gelar tersebut menurut Risma memberi makna yang sangat mendalam. Karena Risma bisa mengetahui silsilah keluarga dari almarhum orang tuanya.
“Saya bersyukur mendapatkan kepercayaan dapat gelar ini, namun sebetulnya yang utama adalah saya bisa bersilaturahim menyambung balung pisah (silaturahmi yang sempat terputus) ini, karena orang tua saya, terutama almarhum bapak saya selalu cerita bagaimana kebanggaannya terhadap tanah-tanah perdikan, itu bisa ditempati oleh leluhur kami," ujarnya.
Menurut pengakuan Risma, di daerah Desa Majan, dimana leluhurnya beranak-pinak ini, dipercaya oleh penduduk setempat tidak pernah terjamah oleh penjajahan Belanda melalui tangan VOC.
“Terus terang saya juga merasa bangga, penjajah saat itu tidak bisa menaklukkan di kawasan leluhur-leluhur kami, itu yang menjadi kebanggaan saya saat ini,” jelasnya
Risma juga sempat merasa heran, karena ada suatu kawasan yang secara teori adalah satu bagian di negara atau daerah yang dijajah oleh VOC, namun di Majan ini tak tersentuh sama sekali oleh para penjajah.
"Saat ini saya masih belajar, bagaimana mungkin di suatu kawasan bisa tidak sempat dijajah oleh Belanda, padahal secara utuh, sesuai dengan Geografis dijajah, tetapi ada titik-titik yang lepas dari penjajahan, itu terus terang yang kita harus pelajari bersama, kenapa harus seperti itu," katanya.
Risma juga berpesan pada anak muda, agar tetap mengingat sejarah. Khususnya di daerah Desa Majan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, bahwa kekuatan Bangsa Indonesia sebenarnya tak terkalahkan.
“Untuk anak-anak muda, bahwa sebetulnya kita saat itu sangat kuat, jadi tidak ada lagi ke depannya menjadi orang kalah, atau kita hanya menjadi penonton,” ujar Risma.
Setelah pemberian gelar adat, Risma berkesempatan ziarah d makam KHR Hasan Mimbar dan leluhur masyarakat Majan. ( wan/ar)