- Tingkatkan Prestasi Sepakbola Kediri, Deny Widyanarko Siapkan Hal Berikut
- PT Piaggio Indonesia Hadirkan MOTION: Motoplex in Action di Surabaya
- Ideacloud Conference 2024, Momentum Meraih Akselerasi Pertumbuhan Bisnis
- Khofifah Disambut Sholawat Ribuan Karyawan PT Tjiwi Kimia
- Ngonten Bareng Lyodra dan Juicy Luicy di Galaxy FEstival
- Inovasi GAYATRI, Pemkot Mojokerto Raih Apresiasi Kemenpan RI
- Pemkab Banyuwangi genjot produktivitas sapi lewat Program SMS Pisan
- Pelindo hadapi tantangan teknologi baru lewat program Refreshment
- KPK periksa ulang eks Dirjen Dukcapil soal penyidikan KTP-e
- Cegah Tindak Pidana Anak, Bagian Hukum Pemkot Mojokerto Gandeng LBH Ansor dan KPAI Gelar Penyuluhan
Stafsus sebut Isu keretakan Jokowi dan Prabowo upaya adu domba
Jakarta, harianjatim.net - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Juri Ardiantoro menyatakan bahwa isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.
Juri Ardiantoro melalui keterangannya di Jakarta, Senin, 26/8 mengatakan spekulasi tersebut hanya akan menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.
Baca Lainnya :
- Rayakan Kemerdekaan Dengan Usung tema karnaval Budaya, Tawangsari Sidoarjo Menyala0
- DPR dan KPU Setujui PKPU Pencalonan Kepala Daerah Akomodasi Putusan MK0
- 3.719 personel polisi dikerahkan untuk jaga aksi di DPR/MPR RI0
- Aset rampasan Rp89 miliar diserahkan kembali ke Kementerian Keuangan0
- MK ubah ambang batas calon Kepala Daerah0
"Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” katanya.
Juri mengatakan adu domba tersebut dirancang dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian menyimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.
Juri menjelaskan bahwa fokus utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan.
Menurut Juri, Presiden Joko Widodo memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo yang merupakan Presiden Terpilih untuk menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan.
“Dimana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor, bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo," katanya.
Juri menambahkan politik adu domba merupakan politik usang yang sangat tidak disukai oleh masyarakat Indonesia.
"Jadi, berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa,” katanya.
Sebelumnya di penutupan Kongres PAN, Sabtu (24/8), Prabowo menanggapi isu keretakan dengan Presiden Jokowi. Ia menyebut isu tersebut sebagai upaya adu domba dan mengaku tidak mempermasalahkan hal itu.
Ia meminta agar tidak ada lagi penggunaan metode adu domba dan menegaskan bahwa intelijen harus digunakan untuk kepentingan bangsa, bukan untuk memata-matai lawan politik. ( wa/ar)