Sudah Pada Retak, Dinding Kapal TBM Rp 2.5 Miliar Ternyata Dari Triplek

Ternyata dari triplek, dinding kapal TBM Rp 2.5 Miliar. Kenapa tak menggunakan plat besi galvanis yang tahan korosi?
Mojokerto, harianjatim.net – Material ‘kapal’ Rp 2.5 miliar di Taman Bahari Mojopahit (TBM) ternyata dari triplek lapis tipis. Celakanya, dinding triplek yang di pakukan pada kerangka besi galvalum ukuran 4 x 4 cm, sudah tampak retak-retak akibat korosi.
Wartawan harianjatim.net di lokasi pun mendapati dinding kapal pujasera raksasa tersebut kurang kokoh. Kendati dibalut acian semen yang direlief lazimnya kayu, namun permukaannya tampak lentur.
Dengan sedikit tekanan, dinding kapal itu nampak jelas bergoyang-goyang. Ini diduga karena pemilihan material besi dengan ketebalan minim.
Lebih miris lagi, bangunan yang mangkrak sejak dua tahun lalu telah dipenuhi tumbuhan menjalar. Sebagian rumput liar itu telah menutupi bagian-bagian kapal.
Karena belum ada atap, hujan dan panas langsung menyentuh dinding kapal. Tak pelak hal inilah yang membuat dinding kapal mengalami kerusakan.
Padahal, proyek kapal Mojopahit diharapkan menjadi ikon baru bagi kawasan. Dengan kondisinya saat ini, maka untuk mendapatkan bangunan yang bagus jauh dari harapan. Pihak terkait kini tengah menyelidiki kasus ini.

Aparat penegak hukum (APH) juga meminta keterangan kalangan akademisi dan lembaga negara seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur serta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam penyelidikan pembangunan pujasera ‘kapal.’
Sebanyak 40 ASN Pemkot Mojokerto tengah diperiksa Kejari terkait kasus dugaan penyelewengan kasus korupsi. Pihak Kejari sendiri juga telah menyegel bangunan kapal kandas tersebut. (Yu)