Berpulangnya Triyanto HS, Wartawan Senior Mojokerto, Dedikasikan Hidup Hingga Akhir

Abah Tri (kanan) berikan teladan hingga akhir.
Mojokerto, harianjatim.net Kalangan jurnalis di Mojokerto, Jawa Timur, kembali berduka. H.M. Triyanto, H.S, seorang wartawan senior dari kota “onde-onde” ini berpulang ke sang Khalik, Jumat (24/1/2025).
Kepergian wartawan SKH Pojok Kiri tersebut meninggalkan duka mendalam bagi kalangan pers di Mojokerto termasuk keluarganya. Abah Tri panggilan Triyanto juga tercatat menduduki posisi Dewan Penasehat di kepengurusan PWI Mojokerto periode 2024-2027.
Ucapan duka cita tak hanya datang dari rekan-rekannya di PWI Mojokerto namun juga dari sejumlah seluruh lapisan masyarakat, termasuk TNI/Polri dan instansi pemerintah maupun swasta, atas segala kekurangan dan hal yang kurang berkenan selama almarhum menjalankan tugas jurnalistiknya.
Sepanjang hidupnya, H.M. Triyanto, H.S., telah mengabdikan diri pada dunia jurnalistik. Ia mengawali kariernya di majalah, SKH Memorandum dan terakhir di Koran Pojok Kiri.
Di Koran Pojok Kiri, ia dipercaya untuk memimpin perusahaan, bersama rekan-rekan seperjuangannya yang juga berasal dari Surabaya Memorandum. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan penghargaan yang tinggi atas kompetensi dan integritasnya.

Almarhum masih produktif hingga akhir dan dipenuhi dengan semangat pengabdian. Almarhum bahkan hadir langsung pada pelantikan pengurus PWI baru lalu di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto.
Kenangan akan sosoknya yang ramah, bijaksana, dan penuh semangat akan selalu terpatri dalam ingatan. Banyak yang mengingat kebaikan hatinya, seperti saat ia rela meluangkan waktu tengah malam untuk membantu seorang warga yang kesulitan mengakses informasi penting terkait bencana banjir. Ia selalu siap sedia, bahkan di luar jam kerja, untuk membantu siapapun yang membutuhkan.
H.M. Triyanto, H.S., bukanlah sekadar wartawan Surabaya Memorandum. Ia adalah seorang jurnalis melegenda yang karyanya dan kebaikannya akan selalu dikenang. Dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan profesi menjadi teladan bagi generasi penerus.
Selamat jalan, kawan. Cerita dan kenanganmu, termasuk kebaikanmu yang tak terhitung jumlahnya, akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah pers di Mojokerto. Jejak langkahmu akan selalu menginspirasi. (Yu)