Berita

Program Jaksa Sahabat Tani, Kades: Waduk Dangkal Jadi Kendala Pertanian

Kades Tambakrejo, Latib saat mempersiapkan Program Jaksa Sahabat Tani yang bakal diadakan di desanya, (8/1/2025). Pihaknya menyiapkan lahan seluas 1 ha, sebagai acara simbolis penanaman padi

Gresik,harianjatim.net – Minimnya ketersediaan air akibat pendangkalan Waduk Kaliombo masih jadi kendala pengelolaan sektor pertanian padi di Desa Kaliombo Kecamatan Duduksampeyan. Padahal dengan luas lahan pertanian 400 hektar sekali panen bisa menghasilkan padi mencapai 2800 ton padi.

Kondisi infrastruktur penunjang pertanian yang ada dinilai belum maksimal “memaksa” para petani menerapkan sistem pertanian mina padi, sistem budidaya menanam padi menggabungkan budidaya ikan di lahan sawah. Selain itu para petani dalam setahun mayoritas hanya bisa panen selama dua kali.

“ Jika ingin panen tiga kali. Terpaksa harus ambil di Waduk Sumengko. Tapi kendalanya persoalan biaya. Petani harus merogoh kantong lebih dalam, karena jarak yang terlalu jauh. Padahal kita punya 400 hektar lahan pertanian, sekali panen padi, per hektar lahan pertanian rata-rata mencapai 6 sampai 7 ton,” ujar Kades Tambakrejo, Latif, Senin, (6/1/2025), saat persiapan Program Jaksa Sahabat Tani yang akan diadakan di desanya, Rabu (8/1/2025) lusa.

Ia mengungkapkan kebutuhan ketersediaan air paling terasa saat memasuki musim kemarau. Gagal panen dan rebutan air kerap dialami para petani.

“ Yang dibutuhkan petani perbaikan infrastruktur dan Alsintan penunjang dalam proses dan pasca musim tanam. Demi suksesnya swasembada pangan yang dicetuskan pemerintah,” tambahnya.

Kondisi Waduk Kaliombo mengalami pendangkalan, tidak mampu lagi mensuplai kebutuhan air irigasi hingga musim kemarau.

“ Waduk kaliombo butuh normalisasi. Suplai air melayani Tambakrejo saja kuwalahan.Apalagi desa lainnya. Begitu juga dengan jaringan irigasi masih kurang maksimal,” harapnya.

Sektor Pertanian, Pelayanan, JPD Prioritas Pemdes

-Sektor pertanian jadi prioritas Pemerintahan Desa Tambakrejo. Pembenahan sarana prasana penunjang digalakan mulai tahun 2019. Antara lain pembenahan Jalan Usaha Tani (JUT) dan saluran irigasi.

“ Secara bertahap, sejumlah titik jalan usaha tani (JUT) dan saluran irigasi sudah kita garap. Sejak tahun 2019 lalu. Meski begitu kondisi geografis desa yang besar dan keterbatasan anggaran. Semuanya belum tuntas,” tandas Latib.

Pembangunan JUT dan saluran irigasi merupakan kehutuhan penting bagi para petani. Terutama menekan biaya dalam proses bertani.

“ Masih ada sekitar 3 kilometer JUT yang kondisinya belum layak. Paling banyak berada di Dusun Kaliombo dan Gumining. Perlahan akan kita garap, menyesuaikan anggaran yang ada,” tukasnya.

Ia menyambut baik Program Jaksa Sahabat Tani yang ditempatkan di desanya. Pihaknya menyiapkan 1 hektar lahan yang siap ditanam padi.

“ Rencananya akan dihadiri Kajati Jatim dan para Kajari. Semoga dapat membawa dampak perubahan. Demi program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Sehingga petani nyaman dalam mengelola dan mengembangkan usaha pertanian serta meningkatkan perekonomian para petani.,” pungkas pria yang juga mantan Ketua Gapoktan Tambakrejo ini. (dik)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button