Sambut Hardiknas, Srikandi dan YBM PLN Kediri Ajak 175 Anak Yatim Dhuafa Nobar Film Jumbo: Edukasi Lewat Layar Lebar
Kediri, 7 Mei 2025 — Hari Pendidikan Nasional tak melulu dirayakan dengan upacara formal atau seminar. Di Kediri, Srikandi PLN dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Kediri memilih jalur berbeda: mengajak 175 anak yatim dan dhuafa menonton film bersama di CGV Kediri Mall. Film yang diputar? Jumbo—film penuh pesan tentang keberanian, penerimaan, dan kasih sayang.
Langkah ini bukan sekadar hiburan. Ini adalah cara baru mengedukasi generasi muda dengan pendekatan yang lebih dekat dan menyenangkan. Anak-anak yang hadir tidak hanya diajak tertawa, tetapi juga merenung dan belajar nilai-nilai penting lewat cerita yang relatable dan menggugah.
“Pendidikan bukan hanya soal angka dan buku. Ini tentang bagaimana kita membentuk karakter anak sejak dini,” ujar Deny Setiawan, Manager PLN UP3 Kediri. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi momen yang berkesan dan memotivasi anak-anak untuk terus bermimpi besar.
Ketua YBM PLN UP3 Kediri, M. Nashikudin, menambahkan bahwa kebersamaan seperti ini adalah bentuk nyata dari kepedulian sosial. “Film Jumbo menyampaikan pesan penting: setiap anak itu istimewa, meski mereka berbeda atau punya keterbatasan. Justru di situlah kekuatan mereka,” katanya.
Sebelum layar diputar, Srikandi PLN Kediri menyulap suasana menjadi penuh semangat dengan aneka permainan interaktif. Tawa dan sorak sorai anak-anak memenuhi area bioskop, memperlihatkan betapa acara ini menyentuh hati mereka.
Yang menarik, konsep kegiatan ini selaras dengan tren pendidikan modern: experiential learning. Lewat pengalaman langsung, anak-anak diajak belajar dari situasi nyata dan emosional—bukan hanya lewat teori di kelas.
Jumbo, sebagai film pilihan, tak sekadar menghibur. Ia menyentuh isu inklusi, empati, dan self-love dengan cara yang ringan namun bermakna. Ini adalah cara halus tapi efektif untuk membangun kesadaran moral dan sosial anak-anak sejak dini.
Dengan kegiatan seperti ini, Srikandi PLN dan YBM PLN UP3 Kediri menegaskan bahwa pendidikan bisa hadir dalam bentuk apa pun—termasuk dari gelapnya ruang bioskop, yang justru memancarkan cahaya harapan dan inspirasi bagi masa depan anak-anak bangsa.
