Gresik, harianjatim.net – Sejumlah infrastruktur penguatan sektor pertanian yang terbangun dan asuransi usaha tani padi (AUTP) membawa dampak signifikan bagi para petani di Desa Gredek Kecamatam Duduksampeyan.
Pemandangan tak biasa terlihat, jika biasanya dalam setahun para petani maksimal menanam padi sebanyak 2 kali tanam. Kali ini, memasuki pertengahan tahun 2025 mereka tanpa keraguan gagal panen mulai menanam padi untuk ketiga kalinya.
Kades Gredek, M.Bahrul Ghofar mengungkapkan sektor penguatan ketahanan pangan jadi prioritas programnya. Terutama ketersediaan dan suplai air bagi sektor pertanian.
“ Alhamdulillah, baru kali ini dalam sejarah pertanian disini (Gredek red) musim tanam padi bisa ketiga kali. Sebelumnya persoalan air irigasi pertanian selalu jadi kendala,” ungkap Ghofar, Selasa (24/6/2025).
Masih menurutnya tahun 2025 dari total lahan pertanian seluas 250 hektar di Dusun Gredek dan 100 hektar di Dusun Kedungbanteng semua bisa ditanami padi ketiga kalinya.
“ Semua lahan pertanian saat ini bisa tertanami padi berkat ketersediaan air yang melimpah di Waduk Gredek. Air itu kemudian dialirkan melalui rumah pompa ke lahan pertanian,” ujarnya.
Selain itu lanjut Ghofar ketersediaan bibit, pupuk dan asuransi usaha tani padi (AUTP) seluas 100 hektar lahan pertanian menghapus keraguan petani terhadap momok gagal panen.
“ Jajaran pemerintah desa berupaya terus menjaga semangat petani untuk menanami lahan pertanian. Sehingga bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan,” pungkas Ghofar.
Diketahui sejumlah program infrastruktur mendukung swasembada gencar digulirkan Pemdes Gredek. Mulai pembangunan jalan usaha tani (JUT) untuk menekan biaya pertanian, normalisasi waduk memaksimalkan daya tampung, pengembangan rumah pompa sebagai alat pemerataan distribusi air ke sektor pertanian di Dusun Gredek dan Kedung Banteng serta perbaikan saluran irigasi pertanian. (dik)
