Empunala Senja, Dari Wartawan untuk Moh. Ali Kuncoro

Diganjar lukisan -Apresiasi Moh. Ali Kuncoro, Pj Wali Kota Mojokerto yang dekat dengan wartawan.
Mojokerto, harianjatim.net – Moh. Ali Kuncoro tampak terkesima memandangi lukisan yang ia pegang. Pj Wali Kota Mojokerto yang segera mengakhiri masa tugasnya 2 hari lagi itu setengah tidak percaya, benda seni yang dihadiahkan para wartawan yang biasa ngepos di Pemkot Mojokerto itu adalah karya dari Diak Eko Purwoto, jurnalis senior di Kota ini.
“Bener ternyata, ini adalah karya Diak. Ternyata ada wartawan sekaligus pelukis, ya. Maaf tadi saya kira printing, bagus sekali soalnya, ” Ucapnya setelah melihat goresan tanda tangan wartawan TV Nasional yang tertera di sudut bagian bawah.
Penjabat kepala daerah yang memimpin “kota onde-onde” selama kurang lebih 14 bulan ini segera meminta stafnya memajangnya di kantor Dewan. MAK (panggilan akrab Moh. Ali Kuncoro) merangkap jabatan sebagai Sekretaris DPRD Propinsi Jawa Timur. “Nanti tolong dipajang di ruang kerja saya, ya, ” Pinta Pj Wali Kota yang dekat dengan wartawan ini.
Lukisan dengan sudut pandang jalan Empunala dan pemandian Sekarsari kala senja ini, akan membuat memori Pj selalu terkenang Kota Mojokerto. Betapa tidak, saban hari ia melintas jalan kembar yang telah menjadi ikon keberhasilan pembangunan Kota ini.
“Ada becak, ada penjual cilok namun banyak mobil yang melintas. Nilai filosofinya sangat dalam sekali, ” Cetusnya di depan awak media di ruang kerjanya.
Pj nampak bersikap menghargai keindahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni tersebut. Apresiasi yang diberikannya tampak dari caranya, mengamati, menghayati, dan menilai karya seni.
Dalam pertemuan selama kurang lebih 1 jam tersebut, Pj tak lupa memberikan petuah kepada para wartawan. “Kami berharap agar wartawan mempertahankan sinergitas yang telah terbangun, dan akan semakin kuat. Tentunya tanpa menghilangkan peran dalam menjaga ruhnya sebagai kontrol sosial, ” Harapnya.
Pj berpesan agar wartawan turut mengawal transisi kepemimpinan yang baru, dan menjaga konduktivitas Kota Mojokerto. Agar pembangunan berjalan lancar.
“Media sebagai arus utama harus mampu menjaga dan mempertahankan misi untuk mencari kebenaran atau searching the truth dan membangun optimisme, ” Pungkasnya.

Sang pelukis yang juga pemimpin rombongan ini mengucapkan banyak terimakasih atas relasi yang terjalin selama ini. “Lukisan ini adalah hadiah teman-teman yang ngepos di Kota Mojokerto. Kami sangat menghargai persahabatan yang terjalin selama ini, ” Ungkap Diak.
Mantan ketua PWI Mojokerto itu berharap jalinan relasi yang terjalin selama ini tidak putus oleh ruang dan waktu. Sehingga persaudaraan ini senantiasa tetap terwujud. (Yu)