Berita

Utilitas Perumda Bayuangga Jadi Kendala Preservasi Jalan Soetta-Pangsud

Probolinggo, harianjatim.net — Utilitas milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bayuangga Kota Probolinggo kembali menjadi kendala teknis pekerjaan preservasi Jalan Soetta-Pangsud Kota Probolinggo.

Pipa yang tertanam di kawasan Jalan Soekarno-Hatta mengalami kebocoran imbas aktivitas alat berat proyek preservasi Jalan Soehat-Pangsud Kota Probolinggo sehingga layanan seluruh kota terdampak.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti, menyampaikan bahwa kerusakan tersebut disebabkan kontraktor tidak mengantongi peta jaringan pipa PDAM sehingga jaringan pipa tidak diketahui secara tepat. Bahkan, karyawan PDAM pun tidak mengetahui secara detail letak pipa-pipa lama yang ditanam pada masa kolonial Belanda tersebut.

“Pernah ada info, di satu kawasan pipa PDAM letaknya cukup dalam namun ketika digali dengan alat berat ternyata dangkal,” kata Rini, Selasa (9/12/2025).

Untuk itu, Rini meminta kontraktor pelaksana kegiatan lebih berhati-hati bekerja. Ini dimaksudkan untuk menghindari kerugian lebih lanjut yang akan dialami oleh masyarakat, terutama pelanggan PDAM Kota Probolinggo.

Di sisi lain, Perumdam Bayuangga merespon cepat kebocoran pipa di kawasan Jalan Soekarno-Hatta. BUMD milik Pemkot Probolinggo tersebut mengaku telah memperbaiki pipa berdiameter 3 inci yang bocor akibat aktivitas alat berat milik kontraktor PT Tri Jaya Cipta Makmur.

“Perbaikan telah selesai, dan layanan dalam proses normalisasi atau proses pengisian air dalam pipa yang kosong,” tulis akun media sosial resmi Perumdam Bayuangga, Selasa (9/12/2025).

Sementara PPK 1.1 Provinsi Jawa Timur, Wahyu Wibowo menegaskan, perbaikan dari kerusakan pipa tersebut menjadi tanggung jawab Perumdam Bayuangga.

“Perbaikan sepenuhnya dilakukan oleh PDAM,” ujar Bowo, Rabu (10/12/2025).

Bowo juga menerangkan, penanganan Jalan Soetta-Pangsud Kota Probolinggo menghadapi beberapa kendala teknis dan non teknis, antara lain utilitas publik, pohon dan cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi. Untuk itu pihaknya meminta kontraktor pelaksana memanfaatkan kondisi lapangan yang ada agar bisa meningkatkan kemajuan prestasi pekerjaan.

Sementara Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Provinsi Jawa Timur, Aldiansyah mengatakan, penyedia jasa diharapkan untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

“Bila perlu menambah sumberdaya dengan tetap memperhatikan mutu pekerjaan,” tegas Aldiansyah. (iwn)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button