Nominasi Nawakarsa Awards, Pemdes Tumapel Optimis Menang

Gresik,harianjatim.net – Semangat membangun desa yang inovatif dan partisipatif ditunjukan Pemerintah Desa Tumapel Kecamatan Duduksampeyan Kab.Gresik. Terbukti desa yang kental budaya dan religi ini masuk nominasi Nawakarsa Awards tahun 2025 yang diselegarakan Pemkab Gresik.
Desa penghasil ukiran kayu, keranjang ikan, jajan tradisional, tahu serta tembakau terbaik di Gresik ini berpotensi meraih Nawarkasa Awards. Mengungguli dua pesaingnya yakni Desa Dadapkuning Kecamatan Cerme dan Desa Rendegansari Kecamatan Driyorejo.
Kepala Desa Tumapel, Zaidatul Akmal menyampaikan rasa bangga dan optimisme atas capaian desanya dalam ajang ini. Meski sebelumnya memiliki keterbatasan waktu dalam menyiapkan ajang ini.
“Kami optimistis meraih hasil terbaik dalam Nawakarsa Awards. Peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur kepada masyarakat, serta kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat yang selama ini terbangun jadi modal utama kami,” katanya, saat penilaian Nawakarsa Award di Balai Desa Tumapel, Kamis (10/4/2025).
Masih menurut Aida (sapaan akrab Zaidatul Akmal) selain itu pihaknya selalu mengedepankan musyawarah mufakat dan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan.
“ Sebelum mengambil tindakan kita selalu merumuskan lebih dahulu, melalui musyawarah. Contoh sebelum mengikuti ajang Nawakarsa Award. Kita menggelar rapat sampai 10 kali. Kita tanya ke warga penunjang layanan kami apa yang belum tepat dan terlaksana. Setelahnya akan kita evaluasi untuk diperbaiki,” lanjutnya.
Aida memaparkan inovasi lokal terus tumbuh. Sektor UMKM ada pabrik tahu, ukiran kayu, keranjang ikan, tikar, kerupuk telur asin, urak-urak serta jajanan tradisional.
“ Sektor UMKM, alhamdulillah berjalan baik. Ada pabrik tahu disini. Rasanya bisa jadi yang terbaik di wilayah ini,” ujarnya.
Kearifan lokal tetap terjaga. Kegiatan religius dan adat budaya jalan beriringan, bertahan hingga sekarang . Mulai hadrah Al-Banjari, obor keliling desa setiap 1 Muharram (tahun baru islam), gotong-rotong sebulan sekali, sedekah bumi dan haul Pangeran Tumapel, Syech Ahasanudin Qoyyim atau Raden Cilik yang merupakan keturunan Sunan Giri.
“ Kegiatan religi banyak digelar disini (Tumapel) biasanya dari teman-teman organisasi NU (Nahdlatul Ulama). Sedekah bumi dan haul di Makam Pangeran Tumapel atau Raden Cilik dilakukan setahun sekali. Selain itu budaya udik-udikan juga masih terjaga,” tambahnya.
Untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada. Pihaknya mengadakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan study banding setiap tahun kepada seluruh lembaga dan perangkat desa. Termasuk pelatihan kompetensi kader PKK dan Posyandu.
“ Bukan hanya perangkat desa dan BPD. Tapi seluruh lembaga kita fasilitasi kegiatan bimtek setiap tahunnya,” tandas Aida.
Ia juga mengaku setiap 2 minggu sekali mengadakan kegiatan kebugaran badan, senam bagi ibu-ibu yang digilir di setiap RT.
“ Kegiatan kita tidak hanya jadi pelayan di kantor desa. Setiap dua minggu sekali kita ada kegiatan senam bareng warga. Lokasinya digilir di masing-masing RT. Setelahnya kita serap aspirasi melalui obrolan,” ujarnya.
Selain aplikasi sistem keuangan dan informasi desa, Aida menjelaskan kegiatan infrastruktur yang sudah terbangun selama dua tahun lalu. Mulai jalan usaha tani (JUT), tembok penahan tanah (TPT) telaga, pemasangan biopori, pendopo balai desa, membantu rumah tidak layak, mobil siaga serta gedung olahraga (GOR). Kemudian tahun 2024, pembangunan jalan lingkungan, JUT sebelah telaga, pagar makam, polindes, CCTV.
“ Semuanya sudah berjalan baik berkat partisipasi seluruh masyarakat. Peningkatan pembangunan infrastruktur penunjang ketahanan pangan. Sehingga petani sejahtera,” jelasnya.
“ Selain itu kita juga kerjasama dengan Petrokimia Gresik. Untuk membantu para petani dengan memanfaatkan teknologi pertanian. Salah satunya dalam proses pemupukan menggunakan drone,” tambahnya.
Meski begitu ketersediaan air bersih dan irigasi masih jadi kendala warga Tumapel apalagi jika masuk musim kemarau.
“ Selama ini kebutuhan air disini mengandalkan air dari telaga. Semoga air PDAM segera masuk kesini,” harap Aida menutup sambutannya.
Sementara Camat Duduksampeyan M.Dedi Hartadi mengapresiasi kekompakan dan guyub rukun warga Tumapel.
“ Kekompakan dan keguyuban warga Tumapel luar biasa. Semoga dapat dipertahankan dan dilestarikan,” ujarnya.
Tahun 2023 Desa Tumapel masuk desa mandiri. Pemdes sangat merespon dan mendukung program Nawakarsa. Seperti pendidikan, siswa berprestasi, kesehatan, penanganan stunting, posyandu dan ponkesdes. Sementara di sektor ketahanan pangan kerjasama dengan petrokimia, memanfaatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian.
“ Dengan mengikuti ajang ini semoga Desa Tumapel mendapatkan bimbingan,” tutup Dedi.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Abu Hasan mengatakan pemenang Nawakarsa Awards akan mewakili lomba desa tingkat provinsi.
“ Setelah lomba desa ini. Kita berharap Desa Tumapel lebih baik lagi. Inovasi dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Abu Hasan.
Sementara Ketua Bidang IV TP PKK Kabupaten Gresik, Shinta Puspitasari mengungkapkan selama dua hari roadshow ke desa yang masuk nominasi Nawakarsa Awards semuanya bagus.
“ Kondisi desa yang masuk nominasi semua bagus-bagus. Siapapun yang menang nanti akan mewakili Kabupaten Gresik, lomba desa di tingkat provinsi,” katanya singkat.
Sebagai informasi, Nawakarsa Awards merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Gresik terhadap capaian pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Melalui Nawakarsa Awards, pemerintah daerah berupaya mendorong tumbuhnya desa-desa yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing, sekaligus mengukur secara objektif perkembangan desa dari aspek tata kelola, pelayanan publik, partisipasi masyarakat, hingga inovasi lokal. (dik)